Negara Dengan Nilai Ekspor Tertinggi Di Indonesia

Nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada bulan April 2019 kembali mencatat penurunan tajam dibandingkan periode sebelumnya. Dibandingkan dengan Maret 2019, kinerja ekspor Sulawesi Utara turun sebesar 18,66 persen, dan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja ekspor turun sebesar 44,24 persen, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara Dr Ateng Hartono mengatakan di Manado pada hari Senin.

Hartono mencatat bahwa pada Maret 2019, ekspor Sulawesi Utara sebesar US $ 68,81 juta, turun 18,66 persen, mencapai US $ 55,96 juta. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 (y-on-y), itu berkurang 44,24 persen, dari $ 100,25 juta, menjadi $ 55,96 juta. Bulan ini, minyak sayur dan lemak terus mendominasi komoditas ekspor, tetapi pada bulan April, ada penurunan dalam pangsa kelompok ini dari total ekspor menjadi 36,97 persen, dari 45,71 persen yang tercatat bulan lalu.

Negara Dengan Nilai Ekspor Tertinggi Di Indonesia - Kelompok barang ini diekspor pada bulan April ke enam negara tujuan, masing-masing dari nilai tertinggi: Amerika Serikat, Cina, Brasil, Korea Selatan, Belanda, dan Malaysia. Nilai ekspor kelas barang HS 15 menyaksikan penurunan nilai FOB sebesar 34,20 persen dari bulan sebelumnya (m-ke-m). Komoditas ekspor unggulan terdiri dari produk kelapa olahan, termasuk VCO, kopra, dan minyak kelapa, dengan perusahaan industri yang tersebar di Kabupaten / Kota Sulawesi Utara.

Bahan baku untuk industri pengolahan penghasil komoditas ini berasal dari impor antar daerah, daerah di sekitar Provinsi Sulawesi Utara, di samping hasil perkebunan lokal Nyiur Melambai. Amerika Serikat muncul sebagai negara tujuan utama untuk ekspor non-migas Sulawesi Utara pada bulan April 2019, senilai $ 12,99 juta, atau 23,21 persen dari total nilai ekspor non-migas. Lemak dan minyak hewani atau nabati (HS 15) memegang posisi teratas, seperti pada Februari 2019 (m-to-m), meskipun nilainya turun 12 persen dari bulan sebelumnya.

Pada April 2019, ia menyatakan bahwa sebagian besar komoditas ekspor nonmigas dikirim melalui beberapa pelabuhan di luar Sulawesi Utara, meskipun ekspor melalui pelabuhan di Sulawesi Utara masih bernilai tinggi. Ekspor barang terbesar dari Sulawesi Utara pada bulan April 2019 senilai $ 18,26 juta, atau 32,63 persen dari total ekspor, dicatat melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_

Penurunan drastis tercatat dalam nilai ekspor dari Pelabuhan Bitung, yang terbesar di Sulawesi Utara, yaitu 45,41 persen (m-ke-m), yang memerlukan tindakan pencegahan, katanya. Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia pada hari Senin menguat setelah liburan panjang Idul Fitri 1440 Hijriah.

Indeks Harga Saham Gabungan dibuka 68,18 poin lebih tinggi, atau 1,1 persen, menjadi 6.277,29, sementara indeks dari 45 saham terkemuka, atau LQ45, naik tipis 17,47 poin, atau 1,78 persen, menjadi 1.000,35. Kepala Penelitian di Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan di sini pada hari Senin bahwa transaksi di bursa saham setelah liburan panjang Idul Fitri berakhir belum sepenuhnya normal.

Namun, Indeks Harga Saham Gabungan memiliki kemungkinan penguatan dalam perdagangan saham minggu ini, didukung oleh faktor domestik dan juga faktor eksternal positif, kata Alfiansyah.

Konsumsi masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri diperkirakan akan mendorong konsumsi publik dan dampak harga pada bulan Mei dan Juni. Badan Pusat Statistik akan merilis data inflasi untuk Mei 2019 siang ini.

Data inflasi yang disajikan oleh agen akan menjadi 'peringatan' bagi pemerintah dalam mengadopsi langkah-langkah pengendalian harga, kata Alfiansyah.

Secara eksternal, sengketa perdagangan telah menimbulkan kekhawatiran tentang pertempuran yang berkepanjangan dan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi global. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pembicaraan dengan China berjalan baik, meskipun seorang diplomat senior China dengan cepat membantah pernyataannya dengan menegaskan bahwa provokasi dalam perselisihan perdagangan adalah terorisme ekonomi terbuka.

Ketidakjelasan seputar perang perdagangan telah mengguncang investor global, Alfiansyah menunjukkan. Di antara bursa saham regional Asia pagi ini, indeks Nikkei menguat 207,31 poin, atau 0,99 persen, menjadi 21.092,02; indeks Hang Seng naik 406,48 poin, atau 1,51 persen, menjadi 27.371,76; dan indeks Straits Times turun 22,1 poin, 0,7 persen, menjadi 3.188,39.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Kolega Yang Jujur Di Kota Tua Jakarta

Jasa Cuci Sofa Yang Ideal Bagi Anda